Dampak Tarif Trump 32% pada Ekspor Haloni Jane Tbk

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara resmi mengumumkan kebijakan Tarif Resiprokal atau yang lebih dikenal sebagai “Tarif Trump”. Kebijakan ini mengenakan bea masuk tambahan hingga 32% terhadap impor dari negara-negara dengan defisit perdagangan tinggi terhadap AS, termasuk Indonesia. Pemberlakuan tarif ini merupakan bagian dari program Liberation Day, sebuah inisiatif pemerintah AS untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor dan mendorong pertumbuhan manufaktur dalam negeri.

Dengan skema baru tersebut, semua produk impor dikenai bea dasar 10%, ditambah bea tambahan 22% bagi negara-negara seperti Indonesia yang tercatat memiliki defisit perdagangan besar. Langkah ini diprediksi akan memberikan tekanan pada ekspor Indonesia ke pasar AS, terutama di sektor-sektor seperti tekstil, otomotif, dan alat kesehatan. Namun, di tengah kekhawatiran tersebut, PT Haloni Jane Tbk (HALO) menunjukkan ketahanan yang berbeda.

Selama tahun 2024, ekspor PT Haloni Jane Tbk didominasi oleh pasar Brazil yang menyumbang 82% dari total pengiriman. Pasar lainnya seperti Uni Emirat Arab/Dubai (6,47%), Korea Selatan (3,18%), dan Amerika Serikat (2,2%) turut berkontribusi, sementara negara-negara seperti China, Taiwan, Australia, Mesir, dan Thailand menyumbang di bawah 3%. Memasuki kuartal pertama tahun 2025, komposisi ekspor bahkan menjadi semakin terkonsentrasi, dengan Brazil mencatatkan 95,2% dari total volume ekspor, dan sisanya berasal dari Asia, yakni Korea, Taiwan, dan Thailand.

Dengan struktur pasar seperti ini, potensi dampak dari kenaikan tarif AS terhadap operasional maupun kinerja finansial PT Haloni Jane Tbk tergolong minim. Pasalnya, ekspor ke Amerika Serikat hanya mencakup sebagian kecil dari total pendapatan perusahaan. Hal ini menjadi bukti nyata keberhasilan strategi diversifikasi pasar global yang telah diterapkan sejak beberapa tahun terakhir.

Lebih lanjut, keberhasilan ekspor PT Haloni Jane Tbk juga ditopang oleh sejumlah faktor kunci. Permintaan global terhadap sarung tangan latex tetap tinggi, terutama di sektor kesehatan dan industri. Kawasan Amerika Selatan, Asia, dan Timur Tengah terus menunjukkan permintaan yang konsisten dan menjanjikan. Di sisi lain, efisiensi produksi di kawasan ASEAN memungkinkan perusahaan untuk tetap bersaing secara harga tanpa mengorbankan kualitas, menjaga margin keuntungan tetap sehat.

Perusahaan juga telah menerapkan strategi lindung nilai atau hedging untuk melindungi diri dari risiko fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Kontrak jangka panjang digunakan untuk mengamankan kestabilan arus kas, khususnya dalam menghadapi volatilitas global yang meningkat.

Tahun 2024 juga menandai langkah awal PT Haloni Jane Tbk dalam menjajaki pasar Afrika melalui ekspor ke Mesir. Meskipun kontribusinya masih kecil, hal ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam memperluas jangkauan geografis dan membuka peluang ekspansi di kawasan dengan potensi pertumbuhan permintaan medis yang tinggi.

Direktur PT Haloni Jane Tbk, Juliana, menyampaikan bahwa perusahaan telah lama mengantisipasi gejolak perdagangan global, termasuk kebijakan proteksionisme seperti Tarif Trump.

Kami telah antisipasi gejolak perdagangan global dengan memperkuat pasar non-AS. Kinerja Q1 2025 tetap sesuai proyeksi” ujarnya.

Dengan kombinasi strategi pasar yang terarah, efisiensi operasional, dan kesiapan menghadapi dinamika global, PT Haloni Jane Tbk tetap optimistis menyambut 2025. Perusahaan berkomitmen untuk terus menjaga kualitas produk, memperluas jaringan ekspor internasional, dan memberikan kontribusi berkelanjutan bagi kemajuan industri alat kesehatan Indonesia.

Leave A Comment

Related Posts

Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan Apresiasi HALO di ASPAKI 2025: Produk Lokal, Bahan Baku Lokal, Tapi Kualitas Dunia!

Jakarta, 15 Januari 2025 – Musyawarah Nasional (Munas) ke-3 Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI) sukses diselenggarakan di Hotel Bidakara, Jakarta. Acara ini menjadi momentum penting bagi para pelaku industri alat kesehatan dalam negeri untuk menegaskan komitmennya dalam mendukung program pemerintah dalam mendorong penggunaan alat kesehatan buatan lokal. ASPAKI adalah wadah strategis untuk memajukan industri alat kesehatan […]

PT Haloni Jane Tbk Berbagi Kebahagiaan dengan Anak Yatim melalui Program CSR

Jakarta, 14 Desember 2024 – PT Haloni Jane Tbk, perusahaan berpengalaman di bidang produksi sarung tangan medis, kembali menegaskan komitmennya terhadap tanggung jawab sosial melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Kali ini, Haloni Jane menyelenggarakan kegiatan berbagi kebahagiaan bersama anak-anak yatim sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat, khususnya generasi penerus bangsa. Program CSR ini dilaksanakan dengan melibatkan anak-anak[…]

PT. Haloni Jane Tbk hadir di Taiwan Healthcare+ Expo 2024

Taiwan Healthcare+ Expo 2024, yang berlangsung tanggal 5 – 8 Desember di Taipei Nangang Exhibition Center, menjadi platform strategis bagi Indonesia untuk memperkenalkan inovasi dan kualitas produk alat kesehatan dalam negeri. Pameran ini menghadirkan peluang besar untuk menjalin kerja sama bisnis antara pelaku industri Indonesia dan mitra internasional, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu produsen alat[…]